Tak ada manusia super dengan kesempurnaan.
Semua itu telah Allah ciptakan.
Untuk menyadarkan bahwa kita seorang insan.
Namun, tak sedikit yang mengabaikan.
Apapun ingin dikejar dan dilakukan.
Dengan alasan memperbanyak kebaikan yang dilakukan.
Kekurangan dan keterbatasan tak diperhatikan.
Sibuk banyaknya kebaikan yang dilakukan.
Dianggapnya merupakan sebuah kebaikan.
Karena diri penuh kekurangan dan keterbatasan.
Berakibat terjadi ketidakmaksimalan.
Yang lebih ironis dalam melakukan kebaikan.
Semua dilakukan, status hukum tak jadi pertimbangan.
Kewajiban dilakukan sekedar hiasan.
Berbagai hal yang sunah, bahkan yang mubah serius dilakukan.
Terkadang sibuk dengan hal yang sunah, kewajiban terabaikan.
Bahkan mengejar hal yang mubah, kewajiban tersingkirkan.
Tak sedikit orang berpikir banyak melakukan, banyak mendapatkan.
Tak ada penjamin yang dapat mewujudkan.
Namun, yang pasti kuantitas akan didapatkan.
Tetapi kualitas bisa tergadaikan.
Amanah pun dapat terabaikan.
Terus semangat melakukan kebaikan.
Buat skala prioritas hukumnya sebagai perhatian.
Jadikan keterbatasan sebagai pertimbangan.
Agar terwujud kualitas yang dilakukan.