Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Sepuluh liter Minyak dan Sepuluh liter Air

26 Januari 2011   02:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:11 76 1

Semua penduduk bergembira, sawah mereka bisa teraliri air. Yang itu berarti mereka bisa panen. Pada masa tanam pertama dan kedua semua masih berjalan lancar. Semua penduduk melaksanakan kewajiban setor bahan bakar minyak dengan tertib.

Ada seorang penduduk bernama Toga. Dia mulai malas menyumbangkan sepuluh liter minyak tanah setiap hari. Dia mengganti sepuluh liter minyak tanah dengan dengan sepuluh liter air. Dia berfikir, tak ada artinya sepuluh liter air jika dicampur dengan ribuan liter minyak tanah di dalam pompa tersebut.

Tanpa diduga, pompa mati, rusak total. Seorang teknisi didatangkan. Pompa diperbaiki. Ternyata kerusakan pompa dikarenakan bahan bakarnya bukan minyak, tetapi AIR. Semua penduduk bungkam, diam. Celaka memang, ternyata semua penduduk di desa itu berfikir seperti Toga. Ternyata semua penduduk mengganti setoran minyak dengan AIR. Bisa dibayangkan, pompa yang seharusnya berbahan bakar minyak dan diganti air. Mati total.

Jangan-jangan semua penduduk Indonesia jalan pikirannya juga seperti itu? Merasa tidak ada efeknya jika hanya melakukan sedikit penyelewengan? Toh kita hanya seper sekian dari jumlah penduduk? Sekarang ini negara yang besar ini adalah negara yang keropos. Jangan-jangan sedikit demi sedikit kita sendiri yang menghancurkan nengara tercinta Indonesia??? Kenapa kita tidak memulai sedikit demi sedikit yang baik, sehingga jika semua berfikir seperti itu negara ini akan bangkit, maju, dan sejahtera?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun