Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Aksi Pencurian di UIN masih Tinggi

10 Oktober 2012   15:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:58 135 0

Kasus pencurian di UIN Sunan Kalijaga masih tergolong tinggi. Setidaknya dalam sepekan minimal ada satu kasus pencurian helm. Kejadian ini sempat membuat keresahan sebagian civitas akademika, khususnya mahasiswa.

UIN Sunan Kalijaga sebagai lembaga pendidikan, Perguruan Tinggi (PT) berbasis Islam masih kerap menjadi sasaran kriminalitas, terutama pencurian. Aksi pencurian mulai dari helm, laptop, handphone, sepeda onthel hingga sepeda motor. Tingkat pencurian yang cenderung naik turun, tetapi secara pasti dalam sepekan, ada kabar kehilangan helm.”Memang tindak pencurian tidak menentu. Helm tiap minggu itu pasti ada yang hilang. Itu yang sering terjadi saat ini.”ujar Danang satuan keamanan (satpam) kampus UIN

Di titik-titik tertentu misalnya, kawasan parkir non terpadu, tempat yang tak dijangkau oleh tukang parkir atau satpam serta saat menjelang pelaksanaan shalat Jumat menjadi titik rawan aksi pencurian. Terlebih saat momen penerimaan mahasiswa baru (maba) ada peningkatan pencurian. “Kan ada kawasan yang nggak ada penjaganya, menjadi rawan pencurian apalagi kalo waktu maba dalam seminggu minimal ada dua helm yang hilang.” Imbuhnya

Hal ini mendapat perhatian dari mahasiswa. Seperti Januardi Husain S, mahasiswa Biologi Fakultas Sains dan Teknologi semester V, permasalahan pencurian di UIN dijnilai sudah parah karena maraknya pencurian serta tidak diimbangi dengan pengamanan yang baik dari pihak kampus. “Pencurian di UIN parah, sering banget terjadi kehilangan entah lepi, HP, sampe motor. Apalagi keamanannya juga bersifat reaksioner. Kalo ada kejadian, baru sibuk. Antisipasi dan tanggung jawab dari pihak kampus nggak ada.”sapa Juju

Berbeda yang diutarakan Kurnia Indasah, mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah semester V, pemilik juga harus memperhatikan sikap hati-hati. “Pemiliknya juga tidak boleh sembrono, percuma kalau penjagaan ketat, naruh barang sembarangan seperti laptop ditinggal di kendaraan atau kunci motor yang belum dicabut seperti itu.”tuturnya

Menanggapi hal tersebut, pihak keamanan kampus telah melakukan antisipasi diantaranya menutup gerbang saat menjelang sholat Jumat, pengecekan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) secara acak dan berkala, rencana penambahan personel wanita serta pemasangan Closed Circuit Television (CCTV). Kerjasama antar pihak kampus dan civitas akademika menjadi penting guna meminimalisir aksi kejahatan ini.

“Kami telah mengajukan tambahan personel khususnya wanita. Juga ada pengecekan STNK yang jadwalnya tidak menentu, juga pemasangan CCTV di fakultas-fakultas juga. Ya, saya harap juga nanti ada penambahan kamera CCTV juga untuk meningkatkan keamanan di kampus.”sahut Danang.[]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun