"Tunggu, tunggu sebentar!" Seru Ouhm menghentikan karavan yang membawa istri serta putrinya. Tangan kanannya memegang sebuah boneka dari ranting yang teranyam indah. Uap hangat meloncat dari mulutnya yang terengah-engah mengejar kereta yang membawa para kaum wanita berdoa di kuil dewi Shid, ritual yang dilakukan setiap tahun sebagai bentuk rasa syukur karena telah melewati satu lagi musim dingin yang berat.
KEMBALI KE ARTIKEL