15 Agustus 2024 19:02Diperbarui: 15 Agustus 2024 19:05482
Ada satu kalimat yang seringkali terdengar tampak bijak di telinga kita, namun menyimpan ambiguitas yang tak jarang membuat hati teriris bagi yang menunggu diterima maafnya: "Saya memaafkan, tapi tidak akan melupakan." Kalimat ini seperti halnya dua sisi mata uang; tampak mulia di satu sisi, namun jika dicermati lebih dalam, bisa jadi penuh dengan kepalsuan. Benarkah kita menjadi pendendam ketika mengucapkan kalimat ini? Ataukah kita hanya sedang berpura-pura agar tidak disebut sebagai pendendam?
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.