15 Agustus 2024 19:02Diperbarui: 15 Agustus 2024 19:05792
Ada satu kalimat yang seringkali terdengar tampak bijak di telinga kita, namun menyimpan ambiguitas yang tak jarang membuat hati teriris bagi yang menunggu diterima maafnya: "Saya memaafkan, tapi tidak akan melupakan." Kalimat ini seperti halnya dua sisi mata uang; tampak mulia di satu sisi, namun jika dicermati lebih dalam, bisa jadi penuh dengan kepalsuan. Benarkah kita menjadi pendendam ketika mengucapkan kalimat ini? Ataukah kita hanya sedang berpura-pura agar tidak disebut sebagai pendendam?
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.