Setelah selesai membereskan kamar anto, teman Anton, Adi Gunawan datang didampingi tetangga kanan kiri Surasmi membawa kabar duka itu. Adi tak kuasa menahan air matanya, meskipun sebenarnya tidak sampai hati menyampaikan kabar duka tersebut kepada Surasmi. Dengan terbata-bata, Adi menyampaikan kabar duka tersebut. Surasmi nampak
linglung, lalu tiba-tiba menangis histeris memecahkan sore yang sepi. Tangisan Surasmi menggetarkan siapapun yang mendengarnya. Ibu-ibu yang merupakan tetangga Surasmi berusaha menenangkannya dengan memegangi Surasmi yang meronta-ronta histeris.
KEMBALI KE ARTIKEL