Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Nyawa Cuma Satu, Jangan Mudik Naik Motor

22 Mei 2017   08:55 Diperbarui: 22 Mei 2017   10:07 839 0
Setelah selesai membereskan kamar anto, teman Anton, Adi Gunawan datang didampingi tetangga kanan kiri Surasmi membawa kabar duka itu. Adi tak kuasa menahan air matanya, meskipun sebenarnya tidak sampai hati menyampaikan kabar duka tersebut kepada Surasmi. Dengan terbata-bata, Adi menyampaikan kabar duka tersebut. Surasmi nampak linglung, lalu tiba-tiba menangis histeris memecahkan sore yang sepi. Tangisan Surasmi menggetarkan siapapun yang mendengarnya. Ibu-ibu yang merupakan tetangga Surasmi berusaha menenangkannya dengan memegangi Surasmi yang meronta-ronta histeris.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun