Aku berhenti berkata-kata, berhenti seperti saat jari-jariku berhenti mengetik, dan menatap dunia di seberang jendela: cakrawala abu, angin menggerakan daun-daun, suara hujan bergemuruh pada atap seng, hujan turun dalam irama angin, dan aku pun menyadari bahwa semua yang kusaksikan dan semua yang aku dengar berada di seberang jendela bahasa, bukan di seberang jendela kamar kerjaku.
KEMBALI KE ARTIKEL