Kuterima takdirku sebagai perindu yang baik. Tak peduli pagi, siang, sore atau malam selalu dalam timangan rindu, terayun-ayun dalam vibrasi kata rindu. Susah senang dihajar rindu, gelisah, haru, takjub, jengkel, tertawa, menahan pipis direcoki rindu. Rindu tempo dulu, saat tubuh kecil masih membersamai jiwaku.
KEMBALI KE ARTIKEL