"Kuharap aku mengenal makanan yang kumakan"
"Apa kau memperdulikan nutrisi?"
"Terkadang aku memperdulikannya, terkadang juga tidak"
"Apa kau mempertahankan berat tubuhmu?"
"Tubuh sehat lebih baik daripada tubuh indah?"
"Bukannya hal itu relevan?"
"Maksudmu ketika seseorang memiliki tubuh indah maka tubuhnya sehat?"
"Kurasa keduanya memang hal yang berbeda sama sekali"
"Apa kau pernah berkhayal?"
"Mengenai apa?"
"Apa saja"
"Seketika aku berfikir, memangnya siapa yang bisa mengatur khayalan?"
"Seperti membayangkan dengan terbayang, menurutmu sama?"
"Lalu mengapa dibedakan?"
"Maksudmu terjadi pemetaan?"
"Antara membayangkan dan terbayangkan?"
"Seperti bahasa indonesia yang terabaikan"
"Maksudmu mengenai ejaan yang disempurnakan?"
"Pentingnya di bagian mananya?"
"Ketika percakapan misalnya"
"Selain percakapan, kapan lagi hal itu digunakan?"
"Barangkali, acara formal?"
"Menurutmu orang-orang yang berada pada acara formal adalah orang-orang yang benar-benar penting?"
"Lalu orang-orang yang berada pada acara non-formal, tidak penting begitu?"
"Kurasa obrolan ini memang tidak dapat ditemukan titik terangnya"
"Mungkin saja orang-orang yang berada di acara formal menganggap bahwa mereka berada di acara non-formal"
"Apa rutinitasmu menjemukkan?"
"Seperti tidak ada hal lain yang layak untuk diperbincangkan?"
"Kau pernah melihat gerhana?"
"Aku tidak mengetahui hal yang baru saja kau sebutkan"
"Aku juga tidak mengetahui apa yang baru saja kusebutkan"
"Setidaknya aku menunjukkan ketertarikan dan kau patahkan begitu saja"
"Karena pembiasan?"
"Maksudmu pensil patah ketika dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air?"
"Kau bisa menjelaskannya?"
"Aku berharap bisa menjelaskannya"
"Akan tetapi?"
"Aku ragu apa ini benar"
"Mengapa ragu?"