Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Di Luar Pemikiran Manusia

8 Januari 2023   09:53 Diperbarui: 8 Januari 2023   09:56 138 6
"Kau mengetahui sesuatu?"

"Perihal apa?"

"Apa kau sedang bertemu dengan kerumitan?"

"Semuanya sama saja"

"Mengapa begitu?"

"Mengapa selalu kerumitan yang menjadi perbincangan?"

"Apa kau tidak peduli?"

"Tentang apa?"

"Apakah dalam sehari penuh tidak merasa hidup?"

"Bahkan setelah bertemu denganku?"

"Awalnya fikiranku demikian"

"Lalu?"

"Mengapa aku tiba-tiba bersemangat?"

"Bagaimana jika aku tidak memiliki jawabannya?"

"Aku akan mengganti pertanyaanku"

"Karena kau jatuh cinta?"

"Aku seperti tercerahkan"

"Aku berharap cintamu tidak jatuh pada orang yang sedang berbicara denganmu saat ini"

"Apa hal semacam itu dapat dihindari?"

"Misalnya menempatkan cinta pada seseorang begitu?"

"Kufikir hal itu tidak semudah yang dibayangkan"

"Apa kau mencari cara untuk melakukannya?"

"Bagaimana jika perkataanmu memang benar adanya?"

"Dengan cara apa?"

"Matematika bisa digunakan?"

"Semacam kalkulasi yang berlipat-lipat di kepala?"

"Apa kau keberatan jika aku tidak menggunakan matematika?"

"Maksudmu, seandainya jika memang benar kau mau bisa dilakukan?"

"Memangnya siapa yang mau menerima kalkulasi?"

"Barangkali aku?"

"Apa aku terlihat seperti seorang yang gemar dengan judi?"

"Memangnya siapa yang bisa menghindari kekhilafan?"

"Apa hubungannya semua ini dengan kekhilafan?"

"Seperti kekhilafan yang disengaja?"

"Misalnya kekhilafan dilakukan dengan sengaja, apa untungnya?"

"Aku belum berfikir ke arah sana"

"Kufikir hari ini akan tetap panjang"

"Apa kau sudah merasa lapar?"

"Kau menungguku merasakan lapar?"

"Karena aku sedang lapar?"

"Selain makanan, apa yang ada difikiranmu?"

"Kepadatan jadwal?"

"Selain itu?"

"Diriku sendiri?"

"Hal yang baru saja kau katakan berada di luar pemikiran manusia"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun