"Apa aku terlihat serba mengetahui berbagai hal?"
"Karena itu aku menanyakannya padamu"
"Memangnya sepenting itu?"
"Penting"
"Kurasa aku tidak dapat memberitahumu"
"Mengapa?"
"Tidak dariku"
"Artinya aku harus mencari tahu sendiri?"
"Barangkali tidak perlu mengembangkan terlalu banyak hal"
"Cukup berfokus pada hal-hal yang kusenangi?"
"Syukurlah, kalau sudah memiliki sesuatu yang kau senangi"
"Kau tidak bahagia?"
"Dunia bekerja di luar pemahaman manusia"
"Seperti apa misalnya?"
"Saat kau sudah memperhitungkan semuanya, terkadang alam berkata lain"
"Aku mau mempelajari alam"
"Alam lain?"
"Maksudmu bukan dunia nyata?"
"Selain dunia nyata tentu dunia maya, aku tidak mengetahui selain kedua hal itu"
"Kalau di dunia nyata lebih baik daripada di dunia maya"
"Bagaimana jika dunia maya di kemudian hari menjadi lebih baik daripada dunia nyata?"
"Karena apa kau bisa begitu yakin bahwa suatu hari dunia maya adalah tempat pelarian terbaik?"
"Aku tidak terlalu suka dengan hal yang kau katakan, tapi aku mencoba memahami"
"Apa yang kau dapat?"
"Aku menyukai film seperti fantasi"
"Apa hubungannya dengan film?"
"Aku juga masih tidak begitu mengerti"
"Mengapa masa kecil disusupi oleh film-film?"
"Karena orang tua kita sibuk?"
"Kurasa menjadi orang tua bukanlah pekerjaan yang mudah"
"Kalau tidak mau menjadi orang tua ya, jangan membuat anak"
"Untuk apa kita dilahirkan?"
"Untuk memenuhi harapan orang yang telah melahirkan kita"
"Kau mempercayai hal itu?"
"Seperti harus masuk ke sekolah mana, lalu harus seperti ini dan itu"
"Kau percaya hal semacam, kalau tidak sekolah juga tetap akan hidup?"
"Maksudmu tanpa pendidikan manusia bisa hidup?"
"Kurasa, berbagai hal memerlukan pendidikan"
"Ada yang tidak perlu pendidikan"
"Apa itu?"
"Ke kamar mandi"