"Kurasa menariknya dari abad ini, selain pengetahuan adalah perangkat elektronik"
"Memangnya pengetahuanmu tentang abad sebelumnya seperti apa?"
"Aku tidak terlalu mempelajari soal abad dengan begitu detail"
"Kurasa kau tidak berhak mengatakannya tanpa mempelajarinya"
"Ini soal hak?"
"Ini soal hak?"
"Mengapa pertanyaanmu sama dengan pertanyaanku?"
"Apa kau sedang menyalahkan kebetulan?"
"Karena aku tidak mendapat jawaban?"
"Apa kau mengetahui soal senapan?"
"Macam-macam senapan?"
"Untuk apa senapan diciptakan?"
"Apa kau menyukai peperangan?"
"Mengapa berlari ke peperangan?"
"Apa kau sedang mengujiku?"
"Ada yang menyelenggarakannya?"
"Kuharap tidak ada yang menyelenggarakan ujian untuk mengujiku saat ini"
"Apakah ujian adalah momok bagimu?"
"Ujian yang mengujiku adalah momok bagiku"
"Sedangkan ujian yang tidak mengujimu bukanlah momok?"
"Apa aku terlihat sedang menari di atas penderitaan orang lain?"
"Kurasa aku yang sedang menari di atas penderitaan orang lain"
"Lebih tepatnya penderitaanku"
"Kau sedang menderita?"
"Karena aku tidak dapat menangkap maksud pertanyaanmu"
"Menariknya perangkat elektronik?"
"Karena setiap hari aku menggunakannya"
"Kurasa ini tidak ada hubungannya dengan ketergantungan"
"Apa dengan mengambil jarak dengan perangkat elektronik, dapat menemukan sisi menariknya?"
"Apa ini ada hubungannya dengan jarak?"
"Tidak ada hubungannya dengan jarak"
"Apa hubunganmu dengan perangkat elektronik?"
"Tidak ada hubungannya"
"Lalu, bagaimana kau bisa menemukan sisi menariknya jika tidak memiliki hubungan dengan perangkat elektronik?"
"Pertanyaanmu seperti pedagang yang menawarkan dagangan yang sama setiap hari"
"Karena sudah menjadi pekerjaanku?"
"Kau sudah semestinya bosan"
"Karena kau juga bosan?"
"Tidurku akan semakin panjang"
"Karena tubuhmu sedang memerlukannya?"
"Agar tidak bertemu denganmu"