"Semacam sindrom?"
"Bagaimana jika ini bukanlah penyakit sindrom?"
"Kau terlihat begitu kelelahan"
"Artinya aku memiliki aktivitas yang padat?"
"Bagaimana caramu memetakan waktu?"
"Lalu kau akan bertanya bagaimana agar hal semacam itu bisa menjadi kebiasaan?"
"Aku belum mendapat jawabannya perihal pemetaan waktumu"
"Artinya kau harus bertanya sekali lagi"
"Apa kau sedang memperhatikanku?"
"Karena aku sedang berbicara denganmu?"
"Bagaimana soal pemetaan waktumu?"
"Sebegitu pentingnya bagimu?"
"Bagaimana jika aku tidak bisa tidur?"
"Itu urusanmu"
"Seharusnya aku tidak menanyaimu ketika kelelahan"
"Kau tau hewan buas yang sedang kelaparan?"
"Mengapa aku berbicara dengan hewan?"
"Kau congkak"
"Mengapa kau begitu yakin?"
"Ya, kau mendapatkan apa yang kau mau dan aku mendapatkan apa yang kumau"
"Ini soal kemauan?"
"Memangnya apa yang kau dapatkan setelah mengetahui pemetaan waktuku?"
"Ini seperti sebuah rubik yang rapuh"
"Sebegitu beraninya"
"Apa kau menginginkan hal-hal tanpa keberanian?"
"Berikan aku sebuah contoh"
"Bagaimana jika sebuah bangunan ada tanpa pondasi?"
"Aku masih belum puas"
"Apa kau menyukai penyebutan air putih daripada air mineral?"
"Aku sudah puas"
"Mau apalagi?"
"Kau sudah bosan menanyaiku?"
"Mengapa kau berfikir seperti apa yang kau katakan baru saja?"
"Karena matamu berair"
"Ya, debu mengenai mataku tanpa kusadari"
"Sekarang kau menjadi seseorang yang pandai mencari-cari alasan"
"Bagaimana caramu menggali ilmu?"
"Maksudmu, menuntut pengetahuan?"
"Bukannya sama?"
"Antara ilmu dengan pengetahuan?"
"Keduanya memiliki penafsiran yang berbeda?"
"Aku juga tidak terlalu mengetahuinya"
"Apa baiknya dengan jawaban tidak terlalu mengetahuinya?"
"Agar kau mau mencari jawabannya?"