"Untuk apa?"
"Percakapan"
"Bukankah, kita sedang melakukannya?"
"Maksudku, di tempat lain"
"Apa salahnya dengan tempat ini?"
"Aku menginginkan suasana yang berbeda"
"Kau sedang mengerjakan sesuatu?"
"Barangkali, akan"
"Tempat ini adalah yang terbaik"
"Aku ingin sesuatu yang berbeda dari pekerjaanku"
"Bukannya sama saja?"
"Aku mengharapkan hasil yang berbeda"
"Mungkin, kau tidak perlu mengajakku"
"Kau marah?"
"Karena beberapa waktu kau berpergian sendiri?"
"Aku menginginkan ketenangan"
"Sudah diperoleh?"
"Aku tidak tau arti dari ketenangan itu sendiri"
"Bukankah, kau bisa menciptakannya?"
"Sebuah ketenangan tanpa hal berseliweran di kepala"
"Putus saja kepalamu"
"Bagaimana aku bisa hidup tanpa kepala?"
"Aku hanya bercanda"
"Aku ingin menebas lehermu"
"Lalu?"
"Meminum darah yang mengucur dari tebasanku"
"Untuk apa?"
"Bersenang-senang"
"Kau kekurangan hiburan"
"Aku hanya tidak memilikimu seutuhnya"
"Bagaimana bisa kau memiliki pemikiran seperti itu?"
"Karena tiba-tiba, aku berambisi"
"Lakukan itu di kepalamu"
"Tidak ada jawaban"
"Ombaknya juga tenang"
"Ada apa dengan buih-buih itu?"
"Buih itu menyapamu?"
"Aku harus menjawab apa?"
"Mungkin itu jawaban yang baik"
"Daripada tidak menghiraukan sama sekali?"
"Kalau mulutmu sedang mengunyah sesuatu, lebih baik tidak menghiraukan"
"Tunjukkan saja"
"Sejak kapan kau sadar?"
"Karena aku sedikit memperhatikan mulutmu saat berbicara"
"Aku rasa, tubuhku sedang sakit"
"Kau mabuk?"
"Aku mabuk dengan percakapan ini"
"Seperti mual?"
"Aku masih belum berada pada titik yang kau maksud"
"Lalu, aku harus bagaimana?"
"Berbicaralah dengan perlahan"
"Apa aku terlihat seperti sedang mengkhawatirkan sesuatu?"
"Semuanya akan baik-baik saja"
"Kau masih belum mengerti"
"Tentang apa?"
"Bahwa aku tidak sedang mengkhawatirkan sesuatu"
"Kau masih tergesa-gesa"
"Aku tidak melakukannya"
"Mungkin aku yang sedang tergesa-gesa"
"Kurasa, diantara kita berdua tidak ada yang tergesa-gesa"