"Apa kau pernah merasakannya?"
"Tidak pernah?"
"Terhadap barang misalnya?"
"Kurasa penglihatanku akhir-akhir ini mengabur"
"Mengapa semi-semi ambigu?"
"Kurasa jelas, tapi aku tidak yakin dengan apa yang kulihat"
"Terhadap apa misalnya?"
"Warna barangkali"
"Apalagi yang kau pelajari hari ini?"
"Tidak ada barangkali"
"Seperti makanan harus melalui mulut dan kerongkongan agar bisa diserap energinya?"
"Bagaimana jika ia sedang tidak sehat?"
"Maksudmu ia tetap dapat memiliki energi tanpa memasukkan apapun ke mulut?"
"Aku pernah melihatnya, seperti cairan yang lalu lalang melalui selang"
"Seperti bangunan?"
"Kurasa seperti bangunan, dimana orang-orang dilarikan kesana"
"Maksudmu panti jompo?"
"Rumah sakit"
"Puskesmas tidak termasuk?"
"UGD barangkali"
"Selanjutnya?"
"Tidak ada selanjutnya, itu saja yang kutemui hari ini"
"Seperti bertemu dengan orang yang berbeda setiap hari adalah hal yang lumrah?"
"Jika aktivitasnya mengharuskan ia bertemu dengan banyak orang yang berbeda setiap hari, maka hal itu adalah lumrah"
"Bagaimana bila keyakinanmu tidak tepat?"
"Aku akan merombaknya, atau meminta maaf seperlunya"
"Sepertinya kesalahanmu juga banyak"
"Pada siapa?"
"Pada benda dan makhluk mati yang kutemui setiap hari"
"Pada barangmu juga?"
"Kurasa barangku tidak pernah memprotes apa yang setiap hari kulakukan"
"Mungkin barangmu tidak begitu"
"Maksudmu?"
"Ya mungkin saja"
"Seperti probabilitas?"
"Bahkan bukan hanya sebuah probabilitas, rumus barangkali"
"Seperti barangmu tidak mau disentuh olehmu meskipun kepemilikannya adalah dirimu"
