"Maksudmu kesabaran?"
"Ya, kesabaran"
"Mengapa begitu?"
"Hanya dengan menerapkan dan melakukannya dengan rutin maka kesabaran bisa didapat"
"Mengenai interval bukan?"
"Tapi namanya manusia, pasti memiliki titik ledak"
"Artinya sabar tidak pasti bisa dipraktekkan?"
"Kurasa begitu"
"Apa kau sedang menunda?"
"Aku sedang tidak menunda apapun, yang berlalu silahkan berlalu"
"Yang mau singgah silahkan singgah begitu?"
"Aku tidak mencegahnya"
"Mengapa begitu?"
"Karena terasa sia-sia, barangkali"
"Bukannya setiap manusia memiliki waktunya masing-masing?"
"Termasuk kesabaran?"
"Kurasa sabar bukanlah sesuatu seperti pelajaran matematika"
"Karena hubungannya dengan subyek bukan objek begitu?"
"Mengetahui bukan berarti faham"
"Jika faham pasti mengetahui?"
"Itu juga tidak diajarkan dimana-mana, buatanku sendiri"
"Rasanya seperti apa?"
"Aku tidak terlalu merasakannya"
"Hanya saja?"
"Akan tetapi aku mempelajarinya, sampai seseorang sepertimu misalnya mengingatkanku"
"Aku tidak merasa begitu"
"Terimakasih, dengan kejujuranmu"
"Ada apa dengan harimu?"
"Sama"
"Seseorang menyerobot antrian?"
"Ya, begitulah"
"Bukannya loketnya sudah jelas tandanya?"
"Entah, apa yang dipikirkan sehingga hal ini terjadi berulang kepadaku"
"Semuanya akan baik-baik saja"