Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

Pembangunan Hanya untuk Orang Normal

11 Oktober 2014   17:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:28 40 0
Kejadian ini sebenarnya sudah terjadi pada tanggal 16 September yang lalu. Hanya baru bisa ditulis sekarang.

Pada tanggal 16 September 2014, saya diajak seorang teman kampus untuk makan siang alias ditraktir. Dengan senang hati saya pun mengikuti teman saya. Kami berdua memilihi sebuah warung yang letaknya tidak jauh dari kampus (hanya sekitar 500 meter) dari kampus kami, Kampus STT I S kijne Jayapura. Ketika akan memasuki warung kami tuju, ternyata di depan warung tersebut ada seorang bapak sedang duduk dengan berbadan telanjang. Ternyata Bapak itu adalah seorang yang memiliki penyakit jiwa (atau yang biasa disebut "orang gila"). Keadaan fisik bapak itu lumayan memprihatinkan. Karena jarang membersihkan badan, maka tubuh bapak tersebut dikelilingi lalat. Kami pun mulai ragu untuk makan di warung tersebut. Namun kami memutuskan untuk tetap makan di warung itu. Situasi Warung Makan yang nyaman berubah menjadi tidak nyaman karena lalat di sekeliling tubuh bapak tersebut juga masuk ke warung makan. Mengalami hal tersebut, selera makan kami pun berkurang. Kami mulai mengamati bapak itu, beliau berteriak meminta uang dan rokok kepada siapa saja yang lewat di depan dan masuk ke warung. Ada 2 orang perempuan yang juga membeli makan, ketika keluar dari warung tersebut, salah satu dari 2 perempuan itu memberi uang kepada bapak tersebut. Kami tersadar akan kebaikan hati dari kedua wanita itu, ternyata bapak tersebut juga memerlukan pertolongan orang lain karena kondisi yang miskin dan keadaan sakit jiwa. Jarang sekali orang mau melakukan seperti itu kepada orang gila.

Pembangunan Indonesia yang sedang digalakkan oleh pemerintah ternyata tidak dirasakan oleh orang yang tidak waras. Hal itu terbukti dengan adanya perhitungan jumlah orang miskin di Indonesia, namun jarang sekali atau bahkan mungkin tidak pernah kita melihat pemberitaan mengenai jumlah orang sakit jiwa di Indonesia. banyak orang gila yang diabaikan oleh negara bahkan oleh keluarganya sendiri. orang miskin yang masih waras saja masih belum dapat tersentuh pembangunan, apalagi orang miskin yang tidak waras. ini menjadi perhatian kita semua, bahwa pembangunan di Indonesia juga harus menyentuh kehidupan orang cacat atau orang yang tidak waras.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun