Ketika usianya 18 tahun, ia masuk universitas Leiden. Awalnya ia adalah mahasiswa fakultas Teologi, kemudian ia pindah ke fakultas sastra jurusan Arab. Setelah berhasil meraihgelar doctor bidang sastr aSemit (1880), ia mengajar pada pendidikan khusus calon pegawai di Indonesia (indologie) di Leiden. Empat tahun kemudian ia pergi ke Mekah untuk memperoleh pengetahuan praktis bahasa arab selama satu tahun. Pada tahun 1885 ia kembali mengajar di Universitas Leiden.
Pada akhir tahun 1884, SnouckHurgronje dating ke Jeddah dan tinggal di sana selama lima bulan, kemudian memasuki kota Mekah dan tinggal di sana selama tujuh bulan. Kunjugan ke Mekah ini sengaja dilakukan di luar musim haji, sehingga ia leluasa menggunakan waktu sehari-hari untuk membicarakan masalah Islam dengan para ulama di sana. Selain itu, ia juga bermaksud ingin melihat koleksi buku dan naskah yang ada disana.
Snouck Hurgronje dapat memasuki Mekah dengan mengganti namanya menjadi Abdul Gaffar. Setelah itu Snouck pindah tinggal bersama-sama dengan Aboe Bakar Djajadiningrat, seorang tokoh rakyat Aceh yang kebetulan tinggal sementara di Mekah. Namun, dalam surat kepada seorang teman sekaligus gurunya yang ahli islamologi Jerman Theodor Noldeke, ia mengatakan bahwa ia hanya melakukan idhar al-islam, bersikap Islam secara lahiriah. Dalam suratnya tersebut ia juga menyebutkan bahwa semua tindakannya itu sebenarnya adalah untuk menipu orang Indonesia agar mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya.
Karya karya :
Sekembalinya dari Makkah, Snouck Hurgoje mulai mengerjakan terbitannya: dua bahasa berbahasa Jerman. Karya tentang Makkah ke luar pada tahun 1888-9. Dan sebagai iringan karya ini, dia menerbitkan sejumlah persembahan karya yang berjudul : Bilder-Atlas zu Mekka, yang keluar Pada tahun 1888.
Satu tahun kemudian, seri kedua muncul dengan judul Bilder aus Mekka (1889). Buku Bilder Atlas-zu Mekka (1888) berisi 75 halaman yang longgar, termasuk foto-foto penduduk Makkah dan Jeddah, gubernur Utsmaniyah Hijaz Othman Pasha, keluarga penting Mekah termasuk anak-anak penjaga suaka, Bani Shayba, dan peziarah dari seluruh dunia Islam