Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Jatuh (cinta) Paling Patah

14 November 2018   13:34 Diperbarui: 15 November 2018   17:14 265 2


Disini gelap, Tuan

Redup, tak ada sedikitpun cahaya

Entah badai atau taufan yang telah merenggutnya

Ia melumat semuanya dengan bengis

Tak peduli pada segala isak tangis


Disini sesak, Tuan

Nafas-nafas tercekat di kerongkongan

Mencoba tetap mengatur ritme oksigen dalam-dalam

Agar jiwa tak ikut lenyap bersama cahaya yang telah padam


Disini sepi, Tuan

Yang tersisa hanyalah isak tangis

Dari jiwa yang hatinya telah dipatahkan dengan bengis

Tangannya gemetar, mengumpulkan tiap keping yang telah hancur

Mencari kekuatan dari keping-keping yang berserakan


Kini hatinya telah patah, Tuan

Patah sebelum mekar dengan seharusnya

Bengis sekali bukan !

Ketika yang tampaknya punya hati, sama sekali tak punyai hati

Ia berkedok malaikat, nyatanya iblis tanpa nurani.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun