Siang itu, kasarnya panas menembus atap pabrik sampai ke batas kulit terluarku. Gerah, kusam, keringat bercucuran kurasakan. Dengan menenggak bekal air minum saja, rasa dahaga itu tak kunjung hilang. Namun, saat kulihat perempuan berkulit putih  berambut pirang itu, rasa dahaga itu tiba-tiba hilang, tergantikan hawa dingin yang mengibaskan tubuhku, sehingga rasa angin menjuntai-juntai seakan datang menghampiriku. Ini adalah kali pertama bagiku jatuh cinta kepada perempuan tak bertudung. Jika biasanya aku terpesona dengan perempuan bertudung panjang, kali ini rasanya aku terjerat panah asmara, terlalu cepat. Rasa itupun aku urungkan.
KEMBALI KE ARTIKEL