Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Yang Terusir

26 Januari 2025   15:05 Diperbarui: 27 Januari 2025   08:29 24 3
Wajahnya yang lugu masih memberengut, kalau saja tidak malu pasti ia tak berhenti menangis. Kepala yang tampak lemas disandarkannya ke kusen jendela sembari menatap hampa halaman belakang yang keadaannya jauh berbeda dari tempat tinggal sebelumnya. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun