Tolong! ... Tolong! ... Tolong! Begitu tersadar aku sudah dalam posisi duduk, napas tersengal-sengal, peluh bercucuran dan merinding sekujur badan. Aku berusaha menenangkan diri, pencahayaan remang-remang dari lampu minyak malah memperparah rasa takut. Di tengah gigil hebat yang mendera aku berpikir keras, apakah tadi benar-benar mimpi? Kenapa begitu nyata di telinga? Mengerikannya suara-suara itu sangat pilu dan bukan hanya dari satu orang, tapi suara banyak orang. Kalaupun nyata aku sangat sangsi mengingat tadi siang saja sangat sunyi.
KEMBALI KE ARTIKEL