Jalan tak selalu lurus mendatar mulus beraspal, ada kalanya becek saat hujan, licin, menurun, mendaki, menanjak, menikung, berbatu, berliku, bergelombang.
Usahlah risau, jalani sesuai kemampuan sambil terus belajar, terus menambah kapasitas, terus menggali kedalaman, sehingga bisa menjadi pejalan yang tangguh yang bisa melewati segala keadaan jalan dengan hati tenang dan senang.
Manusia tak bisa mengendalikan semua keadaan jalan yang terbentang di luar dirinya, namun manusia bisa menciptakan jalan mulus beraspal di dalam dirinya. Sepanjang jalan di dalam diri itu mulus beraspal, perjalanan akan terasa nyaman, termasuk ketika sedang menempuh jalan ke luar yang bergelombang.
Apa artinya kemudahan bila seseorang tak mengenal kesulitan, apa artinya kegembiraan bila seseorang tak mengenal kesedihan, apa artinya keberhasilan bila seseorang tak mengenal kegagalan, apa artinya kebahagiaan bila seseorang tak mengenal penderitaan.
Terima segala keadaan jalan di luar dengan hati lapang, sambil terus memperbaiki kondisi jalan yang ada di dalam. Ketahuilah; orang yang damai bukan berarti tak mempunyai gelisah, orang yang tenang bukan berarti tak mempunyai resah, orang yang gembira bukan berarti tak mempunyai sedih, orang yang berhasil bukan berarti tak mempunyai gagal, orang yang bahagia bukan berarti tak mempunyai derita.
.
.
"Orang yang damai juga mempunyai gelisah, namun ia mudah untuk berdamai dengan diri dan keadaan, berdamai di atas segala kegelisahannya. Orang yang gembira juga mempunyai kesedihan, namun ia mudah gembira sebab jernih hatinya, mampu dengan cepat mengetahui posisinya, juga posisi orang-orang dan benda-benda yang mengelilinginya, mampu melihat benang merah antara peristiwa satu dengan peristiwa yang lain, antara situasi satu dengan situasi yang lain. Lakukan yang bisa dilakukan, kerjakan yang bisa dikerjakan, selebihnya alam semesta akan membereskannya. Bergembiralah. Dalam keadaan gembira, seseorang bisa lebih mudah melakukan hal-hal hebat yang menghebatkan diri dan lingkungannya."
.