Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Ketika Semua Hal Tak Lagi Jadi Masalah

24 Agustus 2011   15:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:30 212 11
Yang tertinggal hanya pengertian, memaafkan sebelum dimintai maaf, menerima apa-apa dengan lapang dada, menunggu perkembangan baik dengan sabar, mengingatkan dengan sabar, menjelaskan dengan sabar, mencintai dengan sabar, bekerja dengan sabar. Secara keseluruhan, membangun kehidupan dengan sabar. Tak ada lagi ruang untuk kekhawatiran. Tak ada lagi ruang untuk amarah. Tak ada lagi ruang untuk keluh kesah. Ruang yang ada dipenuhi rasa syukur dan ucapan terima kasih. Menghadapi situasi tidak beres, ya dibereskan. Perlakuan buruk orang, kalaupun ada, tak sanggup lagi menyakiti hatinya. Oleh karena pengertiannya itu tadi, yang begitu luas tak bertepi. Hati yang demikian tak akan sanggup menghakimi. Tiap kali melihat persoalan yang terhampar di jagat raya ini, secara otomatis pikirannya yang dibimbing hatinya yang jernih, menelaah persoalan itu dengan seksama, menelusuri sebab-sebab yang melatarbelakanginya, diurainya satu demi satu. Hati yang demikian memahami bahwa tak ada yang terpisah di dunia ini. Semuanya bertali-temali. Semuanya berhubungan. Semuanya menyumbang peran dalam segala hal yang terjadi, baik atau buruk. Hati yang demikian tak bisa dibatasi kosa kata. Pengertiannya melebihi kosa kata yang ada di dunia. Pandangaannya tak terbatas pada yang kasat mata saja. Mata hatinya hidup. Telinga hatinya hidup. Bersama alam semesta, ia berdoa untuk keselamatan alam sini dan alam sana bagi semuanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun