Pertama, faktor Ideologi. HMI sebagai organisasi perjuangan tentunya harus mempunyai basis ideologi yang jelas sebagai sumber nilai-nilai, gagasan, serta landasan perjuangan. Dalam hal ini HMI memiliki naskah NDP yang bersumber dari Al-Quran dan As-sunnah yang dapat menumbuhkan semangat profestis pada setiap kader.
Kedua, faktor Metodologi. Hal ini yang sangat jarang disadari oleh banyak dari kader HMI. Keunggulan metodologi sebenarnya menjadi dasar yang kuat dalam proses kaderisasi, advokasi, serta perpolitikan HMI. HMI sebagai kader yang mengemban misi kenabisan harus mempunyai metodologis sebagai pisau analisis yang kuat pada setiap persoalan yang ada dalam suatu masyarakat.
Ketiga, faktor strategis. Dengan dua landasan di atas kader HMI harus mampu membuat kebijakan dan solusi yang strategis dalam menjawab persoalan masyarakat seperti merekomendasikan suatu kebijakan atau menyusun dokumen kerjasam program dengan berbagai stakeholder terkait.
Keemat, faktor Taktis. Hal yang terakhir ialah langkah taktis dan implementasi dari setiap rancangan dan saran yang telah di formulasikan. Dengan turun langsung ke akar rumpun.
Demikian faktor-faktor yang mendasari perubahan dan revitalisasi HMI. Tentunya ini menjadi salah satu tawaran yang bisa dilakukan sekarang. Hal ini menjadi tanggung jawab setiap kader HMI dalam mengimplementasikanya dengan semangat kerjasama, perbaikan, dan keHMIan.