Dalam beberapa bulan terakhir ini, ulah "nakal" turis-turis asing yang tengah liburan ke Pulau Dewata Bali semakin meresahkan. Ada yang turis asing yang berbuat tidak senonoh di tempat-tempat suci, berbuat onar di pemukiman dan hotel, berlaku "seenaknya sendiri" saat berlalu lintas serta memang sengaja memilih " dideportasi" agar bisa pulang "gretongan" ke negara asalnya.
Yang lebih "keterlaluan" lagi, ada sebagian kecil turis asing yang mulai "menyerobot" mata pencaharian warga lokal. Ada turis asing yang membuka kursus tari Bali dan ada pula turis asing membuka usaha rental kendaraan. Bahkan ada pula turis asing yang membuka praktek prostitusi.
Menurut Gubernur Bali, Wayan Koster, dari 160 ribu kunjungan turis asing ke Bali setiap harinya yang terlibat dengan perilaku yang meresahkan sebetulnya hanya sedikit. Hanya karena viral di media sosial sehinga aksi tidak terpuji turis asing tersebut menjadi perhatian banyak kalangan bahkan tersebar hingga ke mancanegara.