Setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Momen ini tidak hanya sebagai pengingat sejarah, tetapi juga sebagai kesempatan agar kembali mengingat pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman hidup bangsa Indonesia. Pancasila terdiri dari lima sila yang menjadi fondasi untuk menyatukan keberagaman Indonesia. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, muncul pertanyaan: masihkah nilai-nilai Pancasila relevan di era modern yang dipenuhi dengan tantangan globalisasi, teknologi, dan perubahan sosial yang cepat?
Makna Hari Kesaktian Pancasila
Hari Kesaktian Pancasila diperingati sebagai penghormatan atas keberhasilan bangsa Indonesia mempertahankan ideologi negara dari ancaman komunisme pada peristiwa Gerakan 30 September (G30S) 1965. Pada tanggal 1 Oktober, pemerintah dan masyarakat Indonesia memperingati momentum tersebut sebagai simbol bahwa Pancasila tetap sakti, kokoh, dan tak tergantikan sebagai dasar negara.
Melalui peringatan ini, masyarakat diajak untuk selalu menghormati nilai-nilai Pancasila dan menjaga keutuhannya dalam kehidupan bernegara. Tetapi, penting pula untuk memastikan bahwa nilai-nilai ini tetap relevan di tengah perubahan yang terus terjadi.
Relevansi Pancasila di Era Modern
Meskipun dirumuskan pada tahun 1945, Pancasila tetap memiliki relevansi yang kuat di era modern. Setiap sila dalam Pancasila membawa nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk tantangan yang dihadapi oleh masyarakat saat ini.