bibit waluyo, nama yang tentu tidak asing lagi di telinga masyarakat jawa tengah dan sekitarnya, maklum yang bersangkutan adalah gubernur jawa tengah saat ini. namun tulisan ini tidak akan bicara soal posisinya sebagai gubernur saat ini, namun mencoba membaca peluang bibit waluyo jika maju lagi sebagai calon gubernur jawa tengah, yang bersangkutan berulang kali bilang akan mencalonkan diri lagi.“Tidak usah lama-lama menjawab, aku maju, titik,” kata Bibit di Hotel Santika, Jl Pandanaran, Semarang, Selasa (2/10) (http://jaringnews.com)
awalnya, bibit waluyo maju menggunakan perahu pdi perjuangan, berpasangan dengan rustriningsih, yang di pilkada 4 tahun silam dengan akronim biru. namun di pilpres 2009, bibit dianggap memengecewakan pdi perjuangan, kerana disinyalir ogah-ogahan untuk memenangkan pasangan mega prabowo di jawa tengah. apalgi di tambah dengan konfliknya dengan jokwoi, walikota solo, yang sesame kader pdi perjuangan terkait soal bekas pabrik es saripetojo di solo, juga soal pemakaian mobil esemka, menambah panjang kekecewaan kader-kader pdi perjuangan kepada bibit. kini, karena rustriningsih mendaftarkan diri sebagai calon gubernur melalui pdi perjuangan, maka dipastikan keduanya akan bertarung di pilgub jawa tengah tahun depan.
lalu bagaimana peluang bibit waluyo jika harus berhadapan dengan rustriningsih?
banyak pihak, terutama yang dekat dengan pdi perjuangan, tentu akan menjawab bahwa rustriningsih yang akan menang, karena kemenangan pasangan biru di pilgub 4 tahun silam dianggap lebih karena factor rustriningsih disbanding karena factor bibit.
menarik memang untuk dicermati lebih lanjut, faktor rustringsih ini, sebagai mantan bupati kebumen 2 periode, tentu yang bersangkutan sangat popular di kalangan masyarakat sekitar kebumen, dan pesisir pantai selatan jawa tengah pada umumnya. sementara sifat dan karakter bibit yang blak-blakan, dan kadang terkesan mengecewakan tentu sulit untuk bisa memenangkan hati masyarakat di bagian selatan, yang cenderung halus bahasanya. namun bagi masyarakat di bagian utara jaw tengah, sosok bibit ini cenderung bisa diterima, karena kultur masyarakat di pesisir utara yang cenderung blak-blakan dan apa adanya.
namuan itu hanya gambaran sepintas tentang asumsi basis dukungan bagi rustringsih dan bibit, ini tentu juga dengan pengandaian bahwa pdi perjuangan akan memilih rustriningsih sebagai calon gubenur yang akan diusung, sebab akhir-akhir ini muncul nama ganjar pranowo, anggota dpr dari pdi perjuangan yang konon didorong untuk maju sebagai cagub jawa tengah.
sementara bibit, sampai saat ini belum jelas perahun yang akan ditumpanginya, yang jelas yang bersangkutan tidak mendaftarkan diri ke pdi perjuangan. sehingga kita hanya menunggu, kira-kira apakah pendekatannya dengan demokrat, golkar, pan, pkb, ppp, dan pks akan berhasil dan bisa meyakinkan minimal dua dari partai-partai tersebut untuk berkoalisi mendukungnya.
tentu jika partai-partai itu kemudian mendukungnya semua, maka justru akan sulit bagi bibit untuk menang melawan calon dari pdi perjuangan. dengan memainkan media dan social media, maka calon pdi perjuangan tentu akan memposisikan diri sebagai calon yang dikeroyok, sehingga akan memunculkan kembali istilah koalisi rakyat vs koalisi parpol. meskipun sebenarnya istilah itu juga tidak tepat, karena istilah koalisi rakyat vs koalisi parpol hanya tepat ketika calon yang berhadapan adalah pasangan independen melawan pasangan yang diusung oleh parpol.