Kali ini, menjelang pergantian hari, entah tiba-tiba saya terpacu lagi untuk nge-
blogsetelah
review post yang sebenarnya sudah di
post sejak lama dari grup yang saya ikuti di Facebook. Tapi sebelum saya lanjut ceritanya, simak dulu
postnya:
INDONESIA: APA YANG HARUS BERUBAH? Mengapa bangsa Australia yang ‘leluhurnya’ berasal dari tahanan kriminal Inggris kini mampu masuk 10 negara TERBAIK untuk tempat tinggal manusia dan memiliki tingkat kriminalitas terendah di dunia? Mengapa bangsa Indonesia yang dulu leluhurnya orang-orang yang Santun, Ramah, Berbudi Pekerti Luhur, dan Gotong Rorong, KINI masuk dalam kelompok negara TERGAGAL Dunia, dengan tingkat KORUPSI no. 3 dunia, tingkat kriminalitas yang sangat tinggi, dan moral yang sangat rendah? Ternyata semua itu berawal dari “sistem pendidikan” pemerintahannya. Para pendidik dan guru di Australia lebih khawatir jika anak-anak didik mereka tidak jujur, tidak mau mengantri dengan baik, tidak memiliki rasa empati dan hormat pada orang lain, dan etika moral lainnya ketimbang mereka tidak bisa membaca, menulis dan berhitung. “Guru-guru di Australia lebih prihatin jika murid-murid mereka memiliki perilaku moral yang kurang baik daripada memiliki prestasi nilai akademik yang kurang baik.” Mengapa? Karena menurut mereka untuk membuat anak mampu membaca menulis dan berhitung atau menaikkan nilai akademik, hanya perlu waktu 3 – 6 bulan saja dengan secara intensif mengajarkannya. Tapi untuk mendidik perilaku moral seorang anak, dibutuhkan waktu 15 tahun untuk mengajarkannya.
KEMBALI KE ARTIKEL