Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Mereka Cacat Fisik, tetapi Tidak Cacat Mental

10 Maret 2011   07:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:54 2255 0
[caption id="" align="alignnone" width="295" caption="inspirasi hidup"][/caption] Bisa jadi mereka cacat fisik, tidak seperti kita yang lahir dalam keadaan relatif sempurna sebagai manusia, akan tetapi kalau kita mau bercermin dari mereka bisa jadi kita malu pada diri sendiri dan nikmat yang Tuhan berikan ini. Jiwa kita begitu rapuh untuk mengukir prestasi gemilang, dengan berjuta alasan yang selalu kita kemukakan, seolah melengkapi jawaban bahwa kita tumbuh ya memang seperti ini, menjadi manusia biasa saja, tidak mungkin berprestasi, tidak mungkin bisa berubah. Itulah sesungguhnya cermin bahwa kita memang tidak cacat fisik, tapi bisa jadi kita cacat mental. Kita sering merasa kasihan ketika melihat seseorang yang cacat tubuhnya. Misalnya, buta, tuna rungu, anggota tubuh tidak lengkap, dll. Terlebih yang cacat tersebut masih anak-anak. Bahkan pernah diberitakan orangtua yang membuang bayinya yang cacat. Sungguh menyedihkan. Padahal sejarah mencatat cukup banyak orang-orang berprestasi yang memiliki ketidaksempurnaan fisik. Ambil contoh, Helen Keller yang buta, Alexander Graham Bell yang tuna rungu, dll. Seorang tuna netra bernama Thaha Hussein pernah menjadi Menteri Pendidikan di Mesir. Mereka terlahir ke dunia dalam keadaan cacat. Tetapi kecacatannya itu tidak menghalanginya untuk maju dan berbuat yang terbaik untuk manusia. Ujian yang mahaberat, jika disikapi dengan pikiran terbuka dan jiwa yang lapang, bisa mengobarkan semangat perjuangan yang tak gampang padam. Dan, semangat itulah yang dikobarkan seorang bocah bernama Qian Hongyan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun