Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Meniup Angin

14 September 2022   09:26 Diperbarui: 14 September 2022   09:38 127 7

Jemuran sepenuh lapangan tertiup angin menutup mata
Sekeliling jadi gelap
Indahnya bunga tak terlihat
Suara merdu tertutup pilu

Berteman bisu,
Setelah sekian buku dibacakan perlahan
Kata demi kata dieja
Dingin sejuk masuk ke telinga

Satu persatu lembaran sobek
Diremas, dilempar
Bak sampah jadi tempat singgah,
Sebelum ludes terbakar curiga dan amarah

Kita pernah berdiri di tengah bencana
Menyaksikan wajah-wajah terluka
Airmata, histeria, amuk masa
Hanya untuk menyelamatkan diri semata

Waktu pun berlalu, kesempatan datang jatuh sederas hujan
Kita hanya berteduh
Sementara orang lain mengambil bejana,
Mengisi kemudian menyimpannya

"Kuperhatikan sejak tadi, Kau tak serius..."

Tb, 14 September 2022


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun