Mengerikan memang dan boleh disebut tak berperi kemanusiaan. Ketika warga sedang dalam kesulitan dan menginap di tenda-tenda pengungsian ada saja orang yang mengambil kesempatan untuk mencuri.
Layaknya ular yang berenang naik ke atas plafon rumah. Bersembunyi menghindari kedinginan dan menanti mangsa, pencuri pun menggunakan kelotok/perahu motor menggasak barang berharga yang ditinggal pemiliknya.
Ular memang tak akan punya tempat sembunyi lagi ketika seluruh permukaan tanah terendam banjir. Kecuali memang ular yang hidup dalam air. Namun jenis ular berbisa sebagian besar tidak hidup dalam air. Jadi salah satu tempat sembunyinya adalah kolong rumah, kolong tempat tidur, di atas lemari, dan lain-lain.
Di mana ada tempat yang bisa bersembunyi, maka ular akan bersembunyi. Bahaya ini akan mengancam pemilik rumah nantinya jika tidak waspada.
Sebenarnya bukan niat ular untuk mencelakai manusia, tapi karena dia merasa manusia menjadi ancaman bagi keberadaanya, ular pun menyelamatkan diri dengan menyerang.
Lain ular lain pencuri. Kesulitan hidup memang memaksa orang untuk nekad melakukan pencurian. Walau tak sempantasnya mengambil kesempatan ketika kondisi kampung sedang lengang dan karena himpitan ekonomi.
Contoh kejadian, beberapa warga merasa ada yang janggal ketika ada orang-orang tak dikenal mendekati perkampungan mereka menggunakan kelotok/perahu motor. Dan benar saja, mereka sedang mencoba mengintai rumah-rumah mewah yang kosong tanpa penghuni.
Beruntunglah kejadian itu diketahui sebelum para pencuri berhasil menggasak perabotan yang ada di rumah tersebut.
Kejadian pencurian memang telah terjadi, seperti yang dituturkan Jumhari, pengungsi asal Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar.
Mendapat berita bahwa warga dari desa tetangganya yang juga mengungsi, kampungnya sepi, sepeda motor dan barang lainnya diambil pencuri menggunakan kelotok/perahu motor.
Akhirnya mereka beserta warga laki-lakinya terpaksa pulang ke rumah masing-masing guna antisipasi maraknya pencurian.
Orang akan mengira bahwa kelotok/perahu motor yang mengitari perkampungan mereka yang kebanjiran adalah pihak keluarga yang akan menjemput atau mengurus barang-barang di rumah yang ditinggal penghuninya mengungsi.
Oleh karena itu, di samping memang mengungsi menjadi salah satu alternatif untuk menyelamatkan diri sebaiknya ada pos penjagaan di ujung kampung arah keluar dan masuknya.
Motivasi ular dan pencuri pasti berbeda. Ular berlindung dari banjir dengan sembunyi di dalam bagian rumah yang tidak terendam air. Sementara pencuri tampil untuk menggasak seisi rumah. Ular berniat menyelamatkan diri, pencuri berniat memperkaya diri. Keduanya sama-sama merugikan dan membahayakan.
Jadi ketika memasuki rumah yang pernah tegenang banjir, sebaiknya periksa dengan teliti dahulu bagian-bagian rumah yang tersembunyi. Siapa tau ada ular melingkar di tempat itu.
Kita semua terutama warga yang kebanjiran harus waspada dari mendapat kesulitan menjadi mangsa ular berbisa dan atau rumahnya kecurian pasca banjir. Semoga....