Hampir setiap akhir pekan, bahkan setiap hari, ada saja wisatawan yang mengunjungi Jogja. Entah ke Sleman, Kulon Progo, Bantul, ataupun Gunung Kidul, orang awam menyebut itu Jogja.
Akhir-akhir ini, beberapa destinasi wisata baru muncul sebagai alternatif tujuan wisata di Jogja. Sebutlah Pantai Pok Tunggal, Goa Pindul, Goa Jomblang, dan Air Terjun Sri Gethuk di Gunung Kidul yang menjadi primadona baru. Dampaknya, jalan raya Jogja-Gunung Kidul padat, hampir seperti kawasan Puncak di Bogor setiap akhir pekan.
Saya yang cenderung menyukai tempat yang tidak terlalu ramai pun mencari celah, di manakah tempat yang bebas kepungan wisatawan saat akhir pekan?
Akhirnya saya memutuskan, ingin mengunjungi beberapa desa wisata yang tersebar di Propinsi DIY ini untuk menuntaskan akhir pekan.
Saya masih ingat, 2009 silam pernah mengunjungi Kecamatan Turi di Kabupaten Sleman dalam rangka upgrading dan melaksanakan social activity semasa aktif di organisasi mahasiswa. Saya pun melewati rute yang sama, ringroad utara-Jl. Palagan-Kecamatan Turi.
Setelah melakukan perjalanan kurang dari satu jam, dominasi pohon salak sudah menyeruak. Saya pun mengikuti petunjuk arah menuju Desa Wisata Kembang Arum.
Sesampai di Kembang Arum, rumah-rumah Joglo, fasilitas outbond, dan kali kecil menjadi obyek yang menarik untuk dinikmati.
Saya terpesona dengan arsitektur joglo yang ada di Kembang Arum. Ada bermacam versi joglo yang juga bisa disewa untuk menginap (home stay), untuk acara pernikahan, maupun restoran.
Berikut penampakan joglo-joglo di Desa Wisata Kembang Arum: