[caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="Seorang pedagang sate menyunggi dagangannya (dok. pribadi)"][/caption] Walisongo yang hadir dalam sejarah kita banyak menitipkan pesan, di antaranya melalui
lelagon (lagu)
dolanan (permainan) anak-anak. Masuk akal ketika seorang budayawan beranggapan bahwa pesan tersebut dititipkan pada anak-anak, karena memori anak-anak sangat bagus dalam merekam segala kearifan selama bertahun-tahun. Harapannya, pesan kearifan tersebut dilafalkan, lalu ditindaklanjuti dengan perbuatan, dan diwariskan ke generasi berikutnya tanpa putus. Salah satu lagu dolanan anak yang konon diciptakan oleh Sunan Kalijaga sekitar tahunÂ
1400-an adalah lagu Gundul-gundul Pacul: Gundul-gundul pacul-cul, gembelengan Nyunggi-nyunggi wakul-kul, gembelengan Wakul ngglimpang segane dadi sak latar Wakul ngglimpang segane dadi sak latar
KEMBALI KE ARTIKEL