Jumat, 17 Agustus 2012 jam 6 pagi, para santri dan warga Tambak Bening Surabaya mulai anak-anak sampai orang tua dengan semangat '45' melebur jadi satu untuk melakukan upacara bendera di depan Jalan Tambak Bening gang II. Hal ini menjadikan upacara ini adalah upacara bendera terpagi di Surabaya.
Momen ini juga digunakan sebagai pencanangan kampung hijau terbaru di Surabaya dengan pengolahan sampah terpadu dan mandiri yaitu semua sampah basah digunakan sebagai kompos dan biogas, adapun sampah kering menjadi bahan kerajinan. Sehingga menjadi kampung yang merdeka dari sampah.
Kiai Miftahul Luthfi Muhammad sebagai pengasuh
Kegiatan upacara bendera yang saya usulkan dua hari menjelang kemerdekaan ini adalah yang pertama kali dan berlangsung semarak dan menyenangkan walaupun di tengah kesederhanaan, apalagi bendera sang saka merah putih yang dijahit tangan oleh istri sang Kiai ini dikelilingi tanaman hijau nan asri.
Kegiatan Sore Hari
Kemudian pada sore hari di tempat dan hari yang sama, para santri melebur dengan jamaah melaksanakan dzikir, doa dan buka bersama sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah azza wajalla yang telah menganugerahkan percikan surga bernama Indonesia, walaupun sampai detik ini masih banyak anak bangsa yang durhaka kepada ibu pertiwi.
Ajang sore itu sekaligus dijadikan ajang perpisahan bagi para santri dan warga yang ingin pulang ke kampung halaman masing-masing.
Ucapan Terima Kasih dan Mohon Maaf
Kemarin adalah saat saya genap 1 tahun di kompasiana. Saya mengucapkan terima kasih kepada para kompasianer yang telah mensupport saya sehingga target 365 artikel dan 2012 teman terpenuhi.
Dalam momen ini saya juga ingin memohon maaf lahir dan batin kepada kompasianer semua apabila dalam tulisan saya dan perkataan saya (bagi yang sudah pernah bertemu langsung) membuat Anda semua merasa tersakiti.
Tetap semangat. Semoga kita semua mampu bangkit bersama.
Salam Cinta Indonesia...!!!