Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Pertemuan KAPAL Menjelang Tengah Malam

4 Maret 2012   13:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:30 254 2

Para anggota kelompok tani, di desa Sumber Bening Trenggalek berkumpul dalam membahas program mereka bersama tim Jelajah Kenduri Agung Pengabdi Lingkungan Jawa Timur (KAPAL Jatim) pada hari sabtu (3/3). Pertemuan ini dilakukan menjelang tengah malam, karena sulitnya medan yang harus ditempuh.

Dipimpin oleh penasehat KAPAL, Omda Miftahul Luthfi Muhammad acara berlangsung gayeng dan menarik. Selain itu, karena pada saat tim datang kondisi listrik mati, maka suasana khas gunung dan desa menjadi kental sekali. Rapat hanya dengan lampu ublik dengan jamuan kopi dan ubi rebus.

Posisi desa ini 27 kilometer dari kota Trenggalek, dengan medan yang super sulit, tim terbantu dengan Abu Sakir, sopir anggota Dai Lingkungan Ma’had TeeBee Indonesia (MTI)  yang berasal dari desa tersebut. Dia faham betul medan yang ditempuh walaupun di malam hari.

Diikuti sekitar 25 anggota, mereka yang diwakili koordinator kelompok Tani Ustadz Mustalim mengemukakan tentang apa yang diinginkan mengenai pelestarian alam desa dan dampaknya terhadap ekonomi desa tersebut apabila ada realisasi bantuan dari KAPAL jatim.

”Di desa ini sudah ada tanaman kakau dan cengkeh, tetapi banyak hama yang menyerang. Kami ingin melakukan terobosan dengan menanam jeruk purut atau sengon laut untuk para petani di desa ini.” tandas sang ketua kelompok tani.

Omda Luthfi Muhammad mengemukakan bahwa beliau sudah membicarkan tentang hal itu kepada ketua KAPAL Jatim, Prof. Dr. Suparto Wijoyo dan para pengurus yang lain. Intinya, dari sepuluh ribu yang diajukan, lima ribu bibit akan dikirimkan terlebih dahulu. Kemudian tim akan memantau perkembangan yang terjadi dari bibit itu.

”Apabila bibit ini berkembang dan tumbuh dengan baik, bukan tidak mungkin akan dikirim lebih banyak lagi. Saya harap petani ” tambahnya

Selain meningkatkan taraf ekonomi masyarakat desa, penanaman ini diyakini juga akan mampu membendung banjir bandang yang sering terjadi di kawasan Trenggalek, karena dari pegunungan ini warga Trenggalek mendapatkan air, dari mata air ini pula mereka dapat banjir disebabkan pembalakan liar.

Tim KAPAL kembali ke Surabaya hari ahad (4/3) 00.30 dini hari bersama rintik hujan dan kabut gunung. Semoga bermanfaat.

Salam Cinta. Salam Lestari...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun