Kaum miskin dilarang sekolah?. Saya dengan tegas menolak kata- kata yang provokatif ini. Selain pemerintah yang sudah menyediakan anggaran sebesar 20% dari APBN yang mencapai 1700-an Triliun pertahun, banyak juga lembaga-lembaga filantropi yang menyediakan persekolahan gratis. Namun saya kira, tidak banyak yang melihat ini sebagai kesempatan baik untuk menjadikan kesempatan sekolah gratis ini sebagai jalan perubahan. Kaum miskin hanya terjebak pd problem jangka pendek yangkadang juga tidak prinsip. Jd saya pikir ada benarnya juga kata-kata para motivator. Saya kira problem utama dari pendidikan bukan lagi pada masalah biaya. Melainkan kemuan.