Ada juga orang tua yang terlalu khawatir ketika anak bermain keluar rumah. Bisa karena takut kotor, takut menjadi bau matahari, takut terkena kuman atau penyakit tertentu, dan hal lainnya.
Sebagai orang tua menganggap bahwa anak yang sedang bermain adalah hal yang tidak baik. Mereka harus rajin belajar, membaca, berlatih menghitung, dan lainnya.
Pandangan orang tua seperti diatas tidak sepenuhnya salah. Sebagai orang tua kita harus memperhatikan perkembangan dan kebutuhan anak. Belajar adalah kebutuhan anak demi kelancaran di bidang pendidikan dan masa depannya. Begitu pula dengan bermain. Anak-anak juga memiliki kebutuhan untuk bermain. Akan lebih baik lagi jika anak-anak bermain sambil mempelajari skill tertentu dan tentunya belajar pelajaran di sekolah. Misalnya mengkombinasikan teknik belajar ilmu pengetahuan alam dengan mengeksplorasi lingkungan. Atau hal lain sesuai dengan kreatifitas orang tua.
Bermain adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak, spontan, sukarela dan tidak spesifik tujuannya (Landreth, 2002). Kebutuhan bermain ini adalah hal yang biasa dimiliki anak-anak diseluruh dunia. Kemampuan bermain ini juga tidak perlu diajarkan kepada anak. Hal tersebut dikarenakan anak-anak memiliki naluri untuk bermain. Bermain memiliki manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Bermain disini bukan bermain Gim di gawai atau gadget, akan tetapi bermain yang membutuhkan gerakan fisik, hubungan sosial dengan orang lain, membutuhkan pemikiran, dan menggunakan indera sensoris.