Saya tidak seharusnya lahir sebagai anak perempuan. Sebagai anak kedua dengan kakak seorang perempuan, Bapak berharap saya adalah anak laki-laki yang bisa melengkapi keluarga saat itu. Saking inginnya memiliki anak laki-laki, bapak sampai mencukur pendek rambut saya sejak kecil bahkan hingga sekolah dasar. Pakaian yang saya kenakan juga kebanyakan pakaian anak laki-laki. Mulai dari baju, celana, hingga tali pinggang. Tidak jarang saya disangka betul anak lelaki oleh beberapa kerabat yang berkunjung ke rumah. Pemaksaan tersebut berubah ketika Ibu melahirkan anak berjenis kelamin laki-laki pada persalinan ke empatnya. Rambut saya akhirnya bisa panjang.
KEMBALI KE ARTIKEL