Mendengar kata smart city, yang muncul dibenak saya adalah kota dengan segala teknologi yang canggih. Mesin-mesin pelayan di semua instansi penerintahan, tak ada lagi kemacetan, tidak ada sampah berserakan, tak ada lagi yang mengantri hanya untuk mengurus kartu kesehatan, atau mengantri untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai. Hal tersebut terbayang-bayang di benak saya, sambil terus optimis bahwa ‘smart city’ benar-benar ada, mungkin Makassar akan jadi salah satunya.