Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Takjil dan Keterbukaan Hati Kepada Sang Ilahi

6 Juni 2016   22:22 Diperbarui: 6 Juni 2016   22:29 52 3
Sore ini, saya memandang ibu-ibu yang berjualan takjil di sepanjang jalan yang saya lintasi. Dalam hati, saya kagum akan keteguhan hati mereka. Mereka begitu ramah terhadap para pengunjung dan setia untuk memenuhi kebutuhan para pembeli. Mereka mendulang rejeki dengan keyakinan bahwa semua itu berasal dari Yang Maha Kuasa. Takjil yang mereka jual dihasilkan dari jerih payah. Takjil itu manis bagi mereka yang dahaga, setelah seharian menahan nafsu dan kesombongan diri. Takjil itu nikmat bagi mereka yang tidak berdiri di atas kepongahan, kesombongan dan kelobaan manusia. Akhirnya, takjil itu bermanfaat agar semua orang ingat bahwa dunia ini hanyalah sementara dan kita hendak melangkahkan kaki di Jalan-Nya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun