11 September 2012 02:55Diperbarui: 25 Juni 2015 00:392900
Saya teringat ketika dahulu masih beranjak duduk di Bangku SD, ketika Bu guru dengan penuh kesabaran mengajarkan saya membaca ketika itu. Saya masih ingat betul ketika itu, kata yang selalu saya salah ucap adalah kata ‘BAHASA’. Kata SA selalu saya ucap setelah kata BA. Sehingga kata yang di ucap bukannya “Bahasa” tetapi “Basaha”. Kemudian, beranjak menuju Sekolah Menengah Pertama (SMP) saya pun masih belajar Bahasa Indonesia. Belakangan, dengan berjalannya waktusaya menyadari bahwa bahasa Indonesia yang di ajarkan di sini ‘melancarkan’ bahasa Indonesia yang di ajarkan di bangku SD dahulu. Kemudian, Beranjak menuju Sekolah Menengah Atas (SMA), saya masih juga belajar bahasa Indonesia. Belakangan, dengan berjalannya waktusaya menyadari bahwa bahasa Indonesia yang di ajarkan di sini ‘menyempurnakan’ bahasa yang saya dahulu di ajarkan oleh guru guru saya di SMP. Kemudian, beranjak kuliah lagi dan lagi saya masih belajar bahasa Indonesia. Tapi belakangan, dengan berjalannya waktusaya menyadari bahwa bahasa Indonesia yang di ajarkan di sini sudah lebih ‘spesifik dan mendalam’, karena materinya mengenai jurusan yang saya ambil, yaitu Ilmu Komputer. Dan tibalah saatnya hari ini, dimana saya sudah bekerja sebagai IT Developer. Bedanya di sini tidak belajar lagi, namun sudah mengimplementasikan Ilmu bahasa Indonesia yang di ajarkan oleh guru guru saya di waktu SD,SMP,SMA dan Kuliah.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.