Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Kepribadian multi...

20 Oktober 2010   20:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:15 133 0
“…having multiple personalities is like hosting a kegger in your brain. Only you are passed out cold while everyone else is just trashing with joy."[Tara Gregson - United States of Tara] A woman struggles to find a balance between her dissociative identity disorder and raising a dysfunctional family. ...then she could be a person as: Wild and flirty teenager of 'T', 1950s housewife of 'Alice', Male-loud-beer-drinking of 'Vietnam vet Buck', Animal instinct from inside the mind of 'Gimme', Seems sort own therapist of 'Shoshana', An infantile of 5 years old representation of 'Chicken'. Saya pernah 'terjebak penilaian' dalam memandang sebuah konsep karakter sesorang, apalagi ketika berhadapan dengan perilaku yang diluar 'kebiasaan' umumnya dan hal itu membuat kenyamanan saya merasa terintimidasi, sedangkan saya sendiri secara sadar mungkin pernah bahkan sering mempunyai emosi diluar kesadaran sendiri yang memunculkan karakter yang sebenarnya atau merupakan penjelmaan dari karakter yang lama terselubung. Saya tidak pernah tahu bentukan karakter apa yang muncul bilamana emosi saya tidak terkendali diluar kesadaran, karena saya belum pernah mengukur sejauh mana kesakitan saya dalam tataran jiwa. Penderita Dissociative Identity Iisorder (DID) seperti Tara Gregson [United States of Tara - television series], sering dihadapkan dalam pengalaman tekanan jiwa meski diakibatkan oleh hal-hal sepele, yang terkadang menjadi semacam persaingan diantara 'pecahannya' akibat pewujudan sebuah karakter atas kondisi yang sedang dihadapi atau keadaan emosi yang dirasakannya. Dengan meminjam pernyataan Soeby, ibarat sebuah pulau (wilayah), tubuh dihuni oleh jiwa-jiwa yang berbeda karakternya yang kadang bertarung untuk menjadi sang dominan. Tubuh sebagai tuan rumah, terkadang menjadi lemah mengontrol penghuni yang lain yang berpotensi merampas eksistensinya. Terjadilah pertarungan yang melelahkan dan membuat depresi serta menyeret orang-orang disekitar tubuh. Tapi karena itu pula, muncul adanya kebutuhan dukungan dari tubuh yang lain disamping tubuh sendiri terutama dalam kondisi diri sedang labil, sehingga “pecahan” itu justru bisa membantu menyelesaikan masalah dirinya bahkan bisa mencegah potensi munculnya masalah diluar dirinya. Ini bukan hanya tentang film atau sekedar mengenai permasalahan kepribadiaan ganda atau lebih, melainkan mencoba memahami tubuh yang memiliki karakter dalam memerankan sebuah kehidupan.Teringat sosok yang ....................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... Sosok Diablo Cody/Steven Spielberg yang briliant mampu mengilustrasikan semacam penghargaan terhadap wanita dalam sebuah suguhan hiburan, sedangkan saya hanyalah sosok yang berusaha untuk menjadikan wanita bukan untuk sekedar hiburan. Tanpa peduli dengan orang lain, ini adalah ekspetasi diri untuk saya sendiri. Setelah membaca sebuah ulasan film yang di posting oleh [entah siapa yang bernama] Soeby. http://curhatsinema.blogspot.com/2010/10/united-states-of-tara.html

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun