Diakuinya, dunia wirausaha memang sudah dikenalnya sejak dini. Sebelum terjun ke bisnis furniture, pada tahun 2012 dia pernah menjajaki bisnis sebagai penjual aksesoris. Namun bisnis yang di geluti selama hampir 5 tahun tersebut tak bertahan lama lantaran partner bisnisnya berkhianat. "Bisnis saya bangkrut karena salah dalam memilih orang kepercayaan," ucapnya.
Namun dirinya tak menyerah begitu saja dengan keadaan. Di saat pandemi melanda dunia termasuk Indonesia, dia berusaha bangkit dan fokus dalam bisnis yang telah dirintis orang tuanya di bidang furniture. "Orang tua saya merintisnya sejak masih menjadi tukang kayu di tahun 1990-an. Nah, pada 2015 saya coba membangun kembali dengan lebih profesional. Saya bangun badan hukum bernama PT Arif Furnitures Jepara," ungkapnya.
Salah satu strategi yang diterapkanya adalah dengan pemasaran yang full online. Dirinya mengembangkan empat website sekaligus untuk menyasar pangsa pasar domestik dan internasional. "Alhamdulillah dengan strategi itu, saat ini (IG: @ariffurniture.co.id, TikTok: @furniturejeparamurah) sudah menembus hingga ke Las Vegas, Amerika Serikat dan negara-negara lainnya," katanya.