Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

AKHIRNYA IA PERGI (A.2)

4 Januari 2011   19:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:57 66 0

Dalam perjalanan menuju stasiun, langit yang tadinya cerah berubah cepat menjadi gelap dan hujanpun turun. Dan kami tak bisa mengelak dari guyuran air hujan yang membasahi tubuh kami. Akhirnya kami tiba di stasiun, kami berlari mencarinya, dengan tubuh basah kami menelusuri setiap sudut stasiun. Dari kejauhan aku melihat sesosok pemuda berambut ikal dan berkulit gelap menggendong tas dipunggungnya, aku yakindia pasti temanku, tak kuasa menahan rasa senang, aku segera member tahu teman-temanku yang lain dan menghampiri pemuda. Ketika aku menepuk tubuhnya dari belakang, diapun menoleh dan ternyata bukan orang yang kita cari, kamipun menjadi lemas karena sudah 10 menit mencarinya tak kunjung menemukannya. Sesaat kemudian ketika kami duduk didepan disampingmusholla stasiun, Nampak sesosok pemuda keluar dari dalam musholla, dan ternyata dialah ten yag kami cari. Kami berempatpun segera menghampirinya. Kami duduk di kursi-kursi panjang stasiun, aku bertanya kepadanya, “Hai bro! What happened? Tiba-tiba lo keluar dari kampus?”, kemudian dia bercerita, kalau orang tuanya sudah tidak bisa membiayai kuliah, adiknya yang paling kecil harus menjalani operasi lever karena mengalami kelainan pada levernya dan membutuhkan dana yang cukup besar. Kamipun berempat sepakat dan berjanji akan membantunya sekuat kami asalkan ia kembali ke kampus dan tetap belajar bersama kami. Kami membujuknya dengan sekuat tenaga, tapi ia tetap dengan pendiriannya, karena ia ingin membantu kedua orang tuanya dan tak mau menjadi beban bagi orang tuanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun