Dalam sebuah pembicaraan dengan salah seorang jemaat, dia berkata: "Dahulu Kantor Exxon Mobile berada di Cepu, namun karena produksi minyak sekarang paling banyak ada di Bojonegoro maka kantornya ikut pindah juga". Dari sorot matanya kulihat kepolosannya, bahwa seolah-olah para Kapitalis asing itu yang menyelamatkan jiwa & raga kota Cepu dari waktu ke waktu. Memberi mereka makan bahkan memberikan mereka lapangan pekerjaan tetap. Ke-semuanya mereka dapatkan dari Komrador asing itu. Suatu kebodohan negeriku adalah ketika kami berpikir Exxon Mobile-lah yang menyelamatkan perekonomian kota, desa, & negeri Bumi Pertiwi.
Cepu adalah lambang Kebodohan Negeriku, ketika produksi minyak kita habis, maka pelan-pelan para penjajah asing itu akan meninggalkan kita. Meninggalkan tanah air kita dengan membawa hasil jarahan. Selamat tinggal Cepu, minyakmu bukan untuk para Inlander. Minyakmu adalah untuk Orang-orang Western yang dipuja-puji oleh para pemimpin negerimu.