Pendidikan sangat penting untuk berlangsungnya kehidupan tiap manusia, baik pendidikan formal maupun informal. Melalui pendidikan kita bisa memperoleh banyak ilmu dalam berbagai hal, dan tak pernah ada kata sia-sia untuk proses belajar.
Di negeri 1000 menara ini, aku mendapat banyak pengalaman yang mungkin terangkum menjadi 1000 cerita.
Setahun yang lalu aku adalah seorang freshgraduate. Aku mendapat tawaran untuk bekerja di negeri ini menjadi seorang guru. Tepat seperti cita-citaku, ya... menjadi guru. Aku menerima tawaran itu dengan tetap mengikuti prosedur yang ada.
Setelah mengikuti tes dan proses seleksi, ternyata aku mendapat kesempatan untuk bekerja menjadi seorang guru di Sekolah Indonesia Cairo. Dengan bekal yang ada aku cukup percaya diri untuk melangkah demi pengalaman dalam hidupku.
Setelah aku mendapat tiket, aku berangkat, dan sampailah aku di negeri ini.
Di sini 1000 ceritapun dimulai, termasuk cerita tiket US$1000 one way-ku.
Aku baru mengetahuinya setelah 6 bulan aku bekerja di sini kalau tiketku adalah tiket return yang berlaku hanya 1 bulan. Apaaaaaaaaaaa???.... memang di tiket pulang tak tertuliskan jelas tahunnya...
Iya, memang bukan aku sendiri yang langsung membelinya, tapi pihak birokrasi. Aku mengganti uang tiket pesawatku ke pihak birokrasi dengan harga US$1000. Aku seharusnya tak perlu lagi memikirkan tiket untuk kepulanganku nanti setelah masa kontrak kerjaku di sini selesai karena aku punya tiket return. Tapi... eh eh ternyata aku masih harus beli tiket lagi untuk pulang nanti.
Lah tiket return-ku cuma berlaku sebulan dari waktu kedatanganku di negeri ini. Padahal pihak birokrasipun tau kalau kontrak kerjaku adalah 1 tahun. Aku jadi heran, kenapa aku mendapat tiket return yang hanya berlaku 1 bulan??? dan itu seharga US$1000... (dengan harga ini semestinya aku sudah punya tiket pulang)
Kontrak kerjaku 1 tahun dan aku dibelikan tiket yang berlaku sebulan???......
Ding dong, yang BODOH sebenarnya siapa? Oh yeach rupanya aku kena Zong.... (hehehe.....)
Ya tak apalah, memang pengalaman itu mahal harganya, dengan US$1000 aku pergi ke negeri 1000 menara untuk mendapat 1000 cerita. Hahahaha.... 1000.... 1000.... 1000.... (Seribu 3 seperti harga barang yang diobral di pasar saat tahun 90-an ya???)
Memang kali ini aku bodoh karena aku sudah dianggap seperi TKW yang tidak tau apa2, dari sini aku belajar bahwa kita tidak boleh mudah percaya dengan orang apalagi dengan pihak birokrasi yang selalu berlindung di balik lambang gar**a.
Dari peristiwaku ini aku sadar bahwa tak semua orang yang berpendidikan memiliki sikap dan pemikiran yang baik. Hanya orang berpendidikan yang bermental & bermoral baiklah yang dapat membawa Indonesia ke arah lebih baik.
Generasi muda yang dibilang emaspun takkan terlihat kilaunya selama generasi tua tetap mempertahankan berliannya berada di atas meskipun dengan cara yang hina.
Hai para pendidik, janganlah membawa pengaruh negatif yang tak patut untuk para generasi bangsaku!!!
I love Indonesia.
