“Oke kalo begitu.” Dimmy berusaha tersenyum meskipun dia agak sedikit kecewa. “Kalau begitu saya mau pulang duluan ya Ndah. Ayam di rumah belom dikandangin.” Dengan berat Dimmy meninggalkan Meisya seorang diri menuju tempat parkir di mana ia memarkirkan sepedanya. Selepas ditinggal Dimmy, Meisya berjalan menuju halte yang ada di depan sekolahnya untuk menunggu bis kota jurusan ke arah rumahnya.
KEMBALI KE ARTIKEL