Kutipan syair diatas memang tidak asing lagi, yaa.. sebuah syair yang diciptakan oleh musisi nomor wahid Indonesia yaitu kang Iwan Fals. tepat di hari ibu ini sipenulis akan menceritakan kisah kasih dia bersama ibunya dan orang-orang yang dia sayangi.
Ibu, bibirmu pintu surga menuju bahagia dan ciuman adalah cara membukanya. meskipun tak ada lagi sesosok ayah didalam keluarga ini setidaknya doa ini melepuh dalam kepala, meluncur damai lewat sepasang matamu. ohh Tuhan yang maha puitis, doa ini aku tulis sebagai harapan untuk seseorang yang hari ini meninggalkan puisinya, lapangkanlah. dalam doaku untuk ibu tak kuminta hidup yang panjang, tapi hidup yang kau cintai sampai (setelah) mati.
Ibu, jam dinding ini berdetak pelan dan takdir mengaminkan doa-doa yang dirapal bibirku disepanjang tubuhmu. mari kita berbagi satu tugas sederhana, aku memanjatkan doa-doa untuk kita dan engkau mengaminkannya.sebagai api aku aku hanya ingin menyala dan padam dimatamu saja, ketuk lah pintu hati ini ibu sebelum rindu dikutuk waktu. pesan rinduku sedang menyamar menjadi bulu mata yang jatuh dipipimu, telah disabdakan oleh waktu bahwa pertemuan adalah awal dari perpisahan. maka, aku mencintaimu dengan hati-hati.