Hujan deras dua hari berturut-turut dan rencana trip ke pulau tentu merupakan kombinasi yang tidak terlalu cocok. Apalagi bagi orang yang tidak terlalu familiar dengan laut seperti saya. Saya juga tidak bisa tidur pada malam sebelum trip ke Daerah Super Prioritas Likupang karena urusan hujan ini. Bayangan suram itu kemudian hilang ketika kami sampai di Pelabuhan Serai dalam kondisi cerah ceria. Segera sesudah turun dari bis, kami naik ke kapal Meykristi yang akan membawa kami ke Pulau Lihaga.
Pulau Lihaga pada dasarnya adalah tempat yang sudah cukup lama menjadi destinasi wisata. Pulau dengan luas kurang lebih 8 Hektar ini merupakan pulau yang tidak berpenghuni. Bahkan dari Mbak Rahma yang sudah pernah di Lihaga beberapa tahun sebelumnya, saya jadi tahu bahwa dulu itu bahkan toiletpun tidak ada di tempat ini.
Sebuah informasi yang cukup membagongkan~
Perjalanan dari Serai ke Pulau Lihaga sejatinya tidak terlalu lama, hanya sekitar 10-15 menit. Namun dalam kondisi ombak yang cukup tinggi, rasanya lumayan juga. Saya sendiri karena keder dengan ombak tentunya langsung mengenakan baju pelampung sejak dari naik ke kapal.